Salatiga – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga kembali menggelar sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) yang dipimpin langsung Kepala Rutan Salatiga Redy Agian di aula Rutan.
Sebanyak 15 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIB Salatiga diusulkan mendapatkan program pembinaan lanjutan dan program integrasi berupa cuti bersyarat dan pembebasan bersyarat
“Sidang TPP ini menjadi sarana evaluasi proses pembinaan dan sebagai sarana persetujuan pengusulan proses re-integrasi bagi WBP dan kami pastikan layanan ini gratis, tidak ada biaya sama sekali,” ujar Redy Agian. Jumat (30/08).
Redy Agian menjelaskan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi WBP dalam memperoleh program integrasi, diantaranya telah mengikuti program pembinaan dengan baik dibuktikan dengan nilai dalam sistem penilaian pembinaan Narapidana dengan kategori baik, tidak melanggar aturan serta menjadi suri tauladan yang baik bagi warga binaan lain.
“Sebagai pembina dan Bapak mereka disini kami berusaha dengan maksimal memberikan program pembinaan terbaik untuk mereka, sehingga setelah bebas nanti dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan tentunya taat pada agama masing-masing,” lanjutnya.
Sementara itu Ruwiyanto, kepala subseksi Pelayanan Tahanan Rutan menambahkan program re- integrasi sosial ini merupakan bentuk program pembinaan yang diharapkan menjadikan warga binaan menjadi pribadi yang lebih baik dan tentunya tidak mengulangi tindak pidana.
“Program ini merupakan bentuk pembinaan yang diharapkan menjadikan warga binaan menjadi pribadi yang lebih baik dan tentunya tidak mengulangi tindak pidana,” tambahnya.
Dalam kegiatan ini juga dihadirkan pembimbing kemasyarakatan dari Balai Pemasyarakatan Semarang yang nantinya akan mengawasi dan memberikan pembinaan lanjutan saat warga binaan sudah keluar atau mendapat program bebas bersyarat.
